Pages

Nils Bohlin, penemu seat belt 3 titik



Karena kepedulian yang tinggi terhadap keselamatan berkendara, Volvo lalu mendesain seat belt tiga titik baru untuk dipergunakan oleh produsen kendaraan lainnya tanpa memungut biaya sepeserpun. 

Safety first, keselamatan adalah yang utama. Tentunya hal ini sudah menjadi perhatian pabrikan kendaraan dalam mengembangkan produknya. Salah satu instrument keselamatan dalam kendaraan adalah seat belt (sabuk keselamatan). Di awal penemuannya sebelum tahun 1959, seat belt yang umum digunakan dalam dunia transportasi adalah seat belt dua titik. Perangkat ini hanya melingkar di pangkal paha saat penumpang atau pengemudi duduk di kabin kendaraan. Seat belt jenis ini belakangan justru menimbulkan dampak yang lebih fatal jika terjadi kecelakaan karena dinilai tidak efektif dalam menjaga posisi tubuh tetap aman.
Safety belt atau sabuk pengaman tidaklah secanggih teknologi sensor rem otomatis atau sepintar Active Park Assist. Kendati ada teknologi yang memperingatkan pengemudi untuk menggunakan sabuk keselamatan, alat ini tetaplah dioperasikan secara manual.
Akan tetapi jangan remehkan peranti yang satu ini, karena ia berperan vital terhadap keselamatan pengemudi ketika terjadi benturan.
Di Indonesia berkendara dengan menggunakan sabuk keselamatan masih belum menjadi kebiasaan. Karena itu Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) menyarankan pengendara untuk selalu memakai sabuk pengaman.
Apalagi pemakaian safety belt adalah suatu kewajiban bagi pengemudi dan penumpang sebelum kendaraan bergerak, sebagaimana tertuang dalam UULAJ No.22/2009.
Safety belt dapat melindungi penggunanya dari cedera yang lebih parah dalam suatu kecelakaan. Selain itu safety belt berfungsi menahan tubuh sehingga tidak menumbuk setir, dashboard, terlontar keluar melalui kaca depan, atau terlempar keluar dari pintu atau kaca samping saat kecelakaan.
Keuntungan lain, tetap menjaga posisi mengemudi yang benar saat menghindar/berhenti mendadak bahkan ditabrak oleh kendaraan lain.
Nils Bohlin, adalah insiyur kelahiran Swedia 17 Juli 1920 yang pertama kali menemukan seat belt tiga titik yang hingga kini masih banyak digunakan oleh produsen kendaraan pada umumnya. Bohlin direkrut oleh Volvo pada tahun 1958. Sebelum bergabung dengan Volvo, Bohlin bekerja untuk perusahaan pesawat tempur, Saab dan berhasil mendesain kursi lontar dan seat belt empat titik untuk pilot bagi perusahaan tersebut.  
Dalam kurun waktu setahun setelah bergabung dengan Volvo, Bohlin telah mengembangkan sabuk pengaman tiga titik yang diperkenalkan di mobil Volvo pada tahun 1959. Sabuk baru ini dapat menjaga tubuh atas dan bawah dengan baik dan aman pada saat terjadi kecelakaan. Menurut Bohlin, seperti dikutip The New York Times pada tahun 2002 obituarinya, "Itu hanya masalah menemukan solusi yang sederhana, efektif dan dapat digunakan dengan mudah."
Karena kepedulian yang tinggi terhadap keselamatan berkendara, Volvo lalu mendesain seat belt tiga titik baru untuk dipergunakan oleh produsen kendaraan lainnya tanpa memungut biaya sepeserpun. Dengan kata lain, Volvo telah membagikan kekayaan intelektualnya bahkan untuk para kompetitor atas alasan kemanusiaan yaitu menyelamatkan jutaan nyawa.
Setelah diaplikasikan secara luas oleh pabrikan kendaraan, Volvo mengestimasikan bahwa seat belt tiga titik telah menyelamatkan lebih dari satu juta jiwa dalam rentang waktu empat dekade terakhir. Di Amerika, menurut badan keselamatan lalu-lintas, National Highway Traffic Safety Administration sebanyak 11 ribu jiwa terselamatkan setiap tahunnya karena penggunaan sabuk pengaman.
Sumber : Berbagai sumber

Dede Kurniawan

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment